Beberapa dari Anda mungkin ada yang baru pertama kali mendengar istilah zinc plating. Padahal metode ini merupakan salah satu cara mencegah korosi yang paling tua dan sudah digunakan sejak ratusan tahun, sebelum manusia mengenal unsur chromium dan menggunakan bahan-bahan stainless steel.
Sesuai dengan namanya, zinc plating merupakan sebuah proses melapisi logam atau benda tertentu dengan lapisan zinc. Hal ini bisa dilakukan untuk mencegah permukaan besi terkena karat karena paparan sinar matahari dan air hujan.
Seperti yang kita semua ketahui, besi merupakan benda yang sangat mudah mengalami korosi. Sedangkan zinc merupakan sebuah mineral yang tidak bisa bisa mengalami karat dan bisa menghantarkan listrik maupun panas dengan baik.
Nah, untuk tahu lebih banyak tentang zinc plating, mari kita pelajari bersama metode pelapisan besi dengan zinc dalam artikel berikut ini.
Apa itu Zinc Plating?
Jika diartikan dari segi bahasa, plating bisa diartikan sebagai pelapisan atau pembalutan. Sedangkan zinc yang dimaksud dalam metode ini adalah sebuah mineral berupa timah atau seng yang tahan terhadap korosi dan memiliki sifat sebagai konduktor.
Jadi, zinc plating adalah sebuah proses atau kegiatan melapisi logam dan besi menggunakan lapisan zinc. Dikutip dari situs Sharrets Plating Company, proses ini dilakukan untuk menutup permukaan besi dengan lapisan oxide yang tidak mudah terkena korosi.
Penggunaan Zinc untuk melapisi logam ini sudah dilakukan selama beribu-ribu tahun. Tepatnya sekitar 2,500 tahun yang lalu ketika mineral zinc pertama kali ditemukan.
Sedangkan untuk penggunaan zinc di era modern, catatan paling tua yang ditemukan adalah di abad ke-15. Pada masa itu terdapat ilmuwan dari India yang melakukan pelapisan logam menggunakan zinc untuk mencegah permukaan logam tersebut dimakan karat.
Fungsi Zinc Plating
Berdasarkan situs Corrosionpedia, proses melapisi permukaan logam dengan zinc dilakukan untuk membentuk dinding pelindung. Ketika zinc bersentuhan dengan oksigen, akan terjadi reaksi kimia yang menciptakan zinc oxide. Reaksi tersebut kemudian bersentuhan dengan air yang menciptakan zinc hydroxide.
Zinc hidroxide yang tersentuh oleh karbon dioksida akan menciptakan lapisan zinc carbonate. Nah, zinc carbonate tersebut lah yang bertugas untuk melindungi permukaan besi dari serangan korosi.
Ketika lapisan zinc carbonate rusak karena korosi, maka zinc akan menghilang dan zinc carbonate akan terbentuk kembali dari lapisan zinc yang ada di bagian bawah. Siklus ini akan terus berulang hingga puluhan tahun sampai lapisan zinc habis.
Ketika lapisan zinc yang paling dasar sudah rusak, barulah permukaan besi menjadi terbuka dan bersentuhan langsung dengan oksigen. Hal ini yang kemudian membuat besi jadi mengalami korosi atau perkaratan.
Berapa Lama Zinc Plating Bisa Bertahan dari Karat?
Dikutip dari situs Find my Answer, sebuah besi, baja, atau bahan logam lainnya membutuhkan waktu sekitar 5 hari hingga 1 minggu untuk menciptakan reaksi korosi atau berkarat. Sedangkan jika ditempatkan di luar ruangan, reaksi ini hanya membutuhkan waktu 4 hari- 5 hari saja.
Dengan menggunakan lapisan zinc, proses korosi ini bisa ditahan hingga maksimal 35 tahun. Sedangkan jika material dengan zinc plating ditempatkan di ruangan terbuka, minimal permukaannya tidak akan berkarat hingga 20 tahun.
Hal ini juga tergantung pada tebal atau tipisnya lapisan zinc yang dipasang. Biasanya, permukaan logam akan dilapisi oleh zinc setebal 0.2 mm hingga 1 mm.
Selain itu, zinc plating juga bisa bertahan dari suhu panas hingga lebih dari 1000° celcius. Namun batas maksimalnya akan terus turun seiring lapisan zinc menipis pada permukaan logam.
Pilih Mana, Zinc Plating atau Stainless Steel?
Baik pelapisan zinc maupun penggunaan stainless steel sama-sama dilakukan untuk menghindari korosi pada permukaan besi. Namun, jika dibandingkan dari segi harga, zinc plating membutuhkan biaya yang jauh lebih besar dibandingkan menggunakan stainless stell.
Jika dibandingkan dari tingkat ketahanan terhadap korosi, zinc bisa bertahan selama maksimal 35 tahun. Sedangkan stainless steel memiliki ketahanan hanya sekitar 25 tahun.
Kemudian jika membandingkan dengan ketahanannya terhadap reaksi kimia yang lain, stainless steel ini bisa bertahan terhadap reaksi dari asam dan alkali yang sama-sama bisa menyebabkan karat.
Sedangkan zinc memiliki tingkat ketahanan yang jauh lebih rendah.Terakhir, zinc plating ini bisa digunakan untuk hampir semua jenis logam. Sehingga Anda bisa memilih logam dengan ketahanan beban paling tinggi seperti titanium untuk dilapisi zinc agar tidak mudah berkarat. Sedangkan pada stainless steel, logam yang digunakan biasanya hanya berupa 12% chromium dan sekitar 1,2% karbon. Sehingga bahan material ini hanya bisa menahan paling bear 20 ribu PSI saja.
Seperti itulah pembahasan lengkap mengenai zinc plating beserta cara kerja dan kegunaannya. Jika ada yang ingin Anda tanyakan mengenai bahan-bahan material, khususnya tentang zinc, silahkan bertanya kepada tim ahli kami di PT. Fastindo Jaya Abadi
Comments