top of page
  • Gambar penulisDeni Fastindo

Mengetahui Jejak Sejarah Baut dan Sekrup

Diperbarui: 15 Mei 2021

Memahami sejarah baut dan sekrup bisa membuat Anda sadar akan seberapa hebatnya perkembangan dalam dunia konstruksi dari zaman dulu hingga sekarang. Sebab, baut dan sekrup adalah salah satu bagian terpenting dan menjadi salah satu inovasi yang paling membantu dalam bidang pembangunan.


Jika diperhatikan, bangunan-bangunan jaman dulu yang tidak dibangun dengan baut sama sekali biasanya hanya berupa tumpukan batu dan semen saja. Sedangkan di Jawa dan di Jepang, masyarakat lokal menggunakan pola dan corak tertentu yang dibuat pada kayu sebagai perekat agar kedua material bisa saling mengikat dengan kokoh.


sejarah baut dan sekrup

Ketika baut dan sekrup sudah ditemukan dan diproduksi masal, metode coak maupun mencampurkan batu dengan semen tanpa pondasi langsung ditinggalkan.

Jejak Sejarah Baut dan Sekrup


Sejarah baut dan sekrup sama-sama dimulai jauh sebelum tahun masehi dimulai. Meskipun pada masa itu kedua benda ini belum dibuat menggunakan besi, namun konsep dan cara kerja yang sama sudah digunakan selama ratusan ribu tahun yang lalu.


Untuk lebih lengkapnya, mari kita bahas tentang sejarah baut dan sekrup lebih dalam lagi dalam artikel berikut ini.

Sejarah Baut


Dikutip dari situs Nord-Lock Group, sejarah baut ini kira-kira dimulai dari abad ke-4 sebelum masehi alias sekitar tahun 400 sebelum masehi. Namun pada masa itu, baut yang digunakan tidak memiliki ulir layaknya baut di era modern seperti sekarang. Walaupun kegunaannya sama-sama sebagai pengikat 2 material tanpa menggunakan lem.


Baru pada abad ke-15 lah, manusia mulai menggunakan baut dengan ulir. Jejak tertua yang ditemukan tentang baut berulir adalah di masyarakat Romawi kuno. Beberapa peneliti juga berpendapat bahwa masyarakat Romawi lah yang pertama kali membuat pola ulir untuk kebutuhan konstruksi.


Pada masa itu baut hanya digunakan untuk mengikat dan mengunci pintu kerajaan yang sangat besar. Ketika mur dipasang pada baut, maka pintu tersebut tidak bisa dibuka.

Sedangkan menurut pendapat lain, baut dalam era romawi juga digunakan sebagai pivot alias titik tumpu pintu. Hal ini kemudian dikembangkan dan kita kenal sebagai engsel pintu.


Pendapat lain juga mengatakan bahwa konsep ulir sudah dikenalkan jauh lebih awal pada tahun 250 sebelum masehi oleh Archimedes. Namun kita akan membahas yang satu ini nanti.


Masuk ke tahun 1760, untuk pertama kalinya baut diproduksi secara massal oleh J and W Wyatt. Hal ini dijelaskan oleh W. R. Wilbur dalam bukunya yang berjudul "History of the Nut and Bolt Industry in America". Di abad ke-18, dimana Amerika tengah dalam masa revolusi industri, baut dan sekrup sangat dibutuhkan untuk membangun berbagai macam bangunan dan fasilitas umum.


Beberapa tahun kemudian, mulai dikembangkan berbagai jenis baut dengan ukuran, model dan fungsi yang berbeda-beda. Baut juga kemudian menjadi material paling penting dan digunakan bukan hanya untuk konstruksi saja. Tetapi juga untuk otomotif, teknologi, dan masih banyak lagi.


Sejarah Sekrup


Berdasarkan situs Britannica, dijelaskan bahwa sebenarnya sejarah baut dan sekrup dimulai pada waktu yang bersamaan dan orang yang sama. Atau lebih tepatnya, inovasi ulir yang digunakan pada kedua material inilah yang ditemukan oleh orang yang sama, yaitu Archimedes of Syracuse.


Di abad ke-2 sebelum masehi, Archimedes membuat inovasi bernama Archimedes Screw atau Water Screw. Bentuknya adalah ulir yang dimasukan ke dalam rongga kayu dan berputar tanpa henti.

sejarah sekrup

Fungsi dari water screw ini bukanlah sebagai pengikat atau fastener. Melainkan untuk memindahkan air dari dataran yang lebih rendah ke yang lebih tinggi dan kemudian dialirkan sebagai irigasi. Meskipun begitu, penemuan ini dinilai sebagai cikal bakal dari sekrup berulir yang digunakan di masa modern hingga sekarang.



Di abad ke-2 sebelum masehi, konsep logam dengan ulir dan ujung yang lancip juga ditemukan pada penduduk Yunani. Tetapi, alat ini digunakan sebagai pembuka segel botol wine atau minyak zaitun yang biasanya disegel dengan sangat rapat. Pola ulir dalam alat tersebut bisa membantu mengikat segel dengan alat agar lebih mudah dibuka.


Lompat ke abad ke-16, sekrup kayu dengan ujung lancip pertama kali ditemukan. Sama seperti baut, sekrup model ini juga ditemukan oleh masyarakat Romawi kuno.


Pada masa itu, sekrup berujung lancip bukan hanya digunakan sebagai pengikat saja. Tetapi juga sebagai bor yang bisa langsung melubangi permukaan kayu tanpa harus dipahat. Selain itu, penggunaan sekrup kayu ini juga dinilai sangat efektif karena tidak ada banyak bagian kayu yang terbuang dalam proses melubangi.


Seperti itulah jejak sejarah baut dan sekrup sejak pertama kali ditemukan. Ternyata, konsep dari kedua benda ini sama-sama dimulai oleh Archimedes. Namun berbeda dengan baut yang langsung digunakan sebagai alat konstruksi, sekrup dengan ujung lancip digunakan untuk berbagai macam kegunaan dulu sebelum akhirnya digunakan untuk bahan bangunan.


Membeli Baut dan Sekrup Untuk Kebutuhan Anda


Kami menyadari bahwa pentingnya kelancaran ketersediaan barang untuk proyek anda. Hubungi kami di PT. Fastindo Jaya Abadi untuk mendapatkan segala kebutuhan baut dan sekrup untuk proyek anda.


795 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page