Plunger merupakan salah satu inovasi yang bisa dibilang masih baru dalam dunia kontraktor dan teknik sipil. Baut ini dinilai bisa memberikan efek samping yang lebih ringan dan tidak merusak lingkungan dalam jangka panjang. Sehingga, baut jenis ini banyak digunakan dalam mesin-mesin alternatif pengganti hidrolik.
Beberapa dari Anda yang memiliki pendidikan di bidang teknik sipil maupun pembangunan pastinya sudah tidak asing lagi dengan jenis baut yang satu ini. Karena baut plungers sudah mulai banyak digunakan di Indonesia, khususnya pada mesin-mesin produksi pabrik.
Namun untuk Anda yang baru pertama kali mendengar tentang plunger, mari kita bahas apa saja fungsi serta jenis-jenisnya dalam kesempatan berikut ini.
Apa itu Baut Plunger?
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, plunger merupakan salah satu jenis baut yang biasa digunakan untuk bahan konstruksi maupun pembuatan mesin. Berdasarkan situs NBK, baut plunger merupakan salah satu jenis komponen mekanik yang berguna untuk mengikat atau memposisikan benda tertentu.
Di dalam baut ini terdapat sebuah per dengan pin atau bola di ujungnya. Ketika ditekan atau mendapatkan tekanan dari benda tertentu, maka bola tersebut akan masuk ke bagian dalam baut karena per-nya memendek. Dan ketika tekanan dilepas, maka bola akan kembali ke posisi semula dan per kembali meregang ke ukuran normal.
Berbeda dengan jenis baut lainnya, plunger tidak memiliki kepala berbentuk silang atau minus. Jadi bisa dibilang, baut ini termasuk ke dalam jenis headless screw.
Untuk membuka maupun mengencangkan baut ini, Anda membutuhkan kunci L. Biasanya, plunger tersedia dalam banyak varian ukuran. Sehingga kunci yang dibutuhkan pun bervariasi ukurannya.
Dalam contoh penggunaan yang paling sederhana, baut ini sering kali digunakan untuk alat-alat yang berhubungan dengan listrik. Sehingga arus listrik akan mengalir ketika plunger ditekan karena kedua permukaan perangkat terhubung dengan listrik. Dan ketika permukaan yang terikat oleh plunger dilepas, maka arus listrik akan terputus.
Layaknya baut dan sekrup jenis lain, plunger juga dibuat menggunakan besi atau baja. Beberapa jenis plunger juga ada yang dibuat menggunakan stainless steel. Sedangkan bagian bola di ujung baut dibuat dari ball-bearing. Plunger juga terdiri dalam 2 jenis. Yaitu:
Standar spring load
Heavy spring load
Pada baut dengan jenis heavy spring load, biasanya terdapat 2 garis strip di bagian sampingnya. Sedangkan standar spring load tidak memiliki ciri khusus apapun.
Baut ini juga memiliki bentuk ulir di bagian sampingnya. Hal ini mempermudah baut agar bisa terikat dengan medianya, baik itu yang terbuat dari kayu maupun besi.
Fungsi Plunger
Layaknya baut dan mur yang lain, plunger juga digunakan untuk mengikat dan mengencangkan 2 benda atau lebih. Namun, baut jenis ini punya fungsi tambahan, mengingat di dalamnya juga terdapat komponen tambahan yaitu per.
Secara garis besar, plunger digunakan untuk beberapa model konstruksi. Di antaranya:
Relief valves
Limit switch
Drilled Hole & Positioning Jigs
Die Positioning
Pushing Out Workpieces
Namun seperti yang sudah disinggung sebelumnya, baut plunger ini juga digunakan secara khusus dan menjadi bagian utama dalam mesin bermodel pneumatik. Sehingga baut ini bisa mengarahkan tekanan pada katup tertentu dan membiarkan katup yang lainnya terbuka dengan cara kerja yang jauh lebih sederhana.
Sehingga, pengguna bisa lebih mudah menentukan mana katup yang akan ditutup dan mana katup yang akan dibuka tanpa harus mengencangkan ataupun melonggarkan tiap baut setiap kali ingin diubah.
Apa itu Mesin Pneumatik?
Beberapa dari Anda mungkin ada yang baru pertama kali mendengar tentang mesin pneumatik. Dikutip dari Wikipedia, mesin pneumatik merupakan sebuah mesin atau sistem kerja mesin yang memanfaatkan udara sebagai bahan menggeraknya.
Mendengar kata digerakan menggunakan udara, pastinya hal pertama yang terpikirkan oleh Anda adalah mesin hidrolik.
Mesin hidrolik dan pneumatik memang memiliki sistem kerja yang kurang lebih sama. Bedanya, mesin hidrolik bergerak dengan bantuan tekanan angin dan oli. Sedangkan mesin pneumatik bisa mengubah tenaga mekanik atau tenaga gerak murni hanya menggunakan udara saja.
Biasanya, mesin pneumatik digunakan untuk mesin industri yang hanya digunakan untuk pekerjaan ringan. Sebab mesin yang satu ini tidak bisa memberikan tenaga mekanik sebesar mesin hidrolik.
Selain itu, pembuatan mesin pneumatik dengan baut plungers membutuhkan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan harus membeli atau membangun mesin dengan tenaga hidrolik.
Hanya saja, maintenance mesin pneumatik ini mungkin agak sulit dan dibutuhkan kemampuan khusus untuk merawat dan membersihkannya.
Kelebihan Menggunakan Plunger
Pada dasarnya, plunger digunakan untuk menyederhanakan konstruksi yang berhubungan dengan per atau pegas. Bila dalam kebanyakan proses pembuatan benda-benda dengan pegas Anda membutuhkan 3 bagian yaitu pin, per dan penahan per, dengan plunger Anda bisa mendapatkan ketiganya dalam satu benda saja.
Itulah mengapa, proses pembuatan mesin konstruksi maupun bangunan yang memanfaatkan baut ini bisa memakan biaya total yang jauh lebih murah. Pengerjaannya bahkan bisa lebih cepat karena Anda tidak perlu mengatur-atur posisi pegas lagi agar tidak lepas.
Selain itu, penggunaan baut plungers untuk mesin pneumatik dinilai bisa mencegah kerusakan lingkungan.
Jenis-jenis Baut Plunger
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, plunger bisa dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan pegasnya, yaitu heavy spring load dengan pegas yang lebih kuat dan standar spring load dengan pegas yang lebih lemah.
Sedangkan bila dibedakan berdasarkan ujung kepalanya, baut ini juga tersedia dalam 2 jenis yang berbeda. Di antaranya:
Ball Plungers
Ball plunger merupakan jenis baut yang dibagian ujung per-nya terdapat bola. Jenis baut yang satu ini lebih cocok bila Anda ingin menggunakannya di mesin atau konstruksi yang bergerak.
Karena dengan bentuk bola di ujung baut, permukaan yang ada di atasnya tidak akan tergores karena bola akan ikut berputar mengikuti gerakan dari permukaan besi atau kayu tersebut.
Pin Plungers
Jenis yang berikutnya adalah pin plunger. Berbeda dengan ball plungers yang memiliki bola di ujungnya, baut jenis ini memiliki ujung berbentuk pin mirip dengan ujung colokan charger male yang biasa digunakan untuk mobil.
Ukuran pin di ujung baut ini juga beragam. Ada yang panjangnya hanya 3 cm ada juga yang panjangnya di atas 5 cm. Tergantung kebutuhan masing-masing.
Baut dengan ujung pin ini bisa menjangkau bagian yang lebih dalam dan sempit pada wadah tempat baut ini dipasang. Selain itu, baut ini juga lebih banyak digunakan pada konstruksi yang berhubungan dengan aliran listrik.
Seperti itulah pembahasan mengenai baut plungers beserta jenis-jenis dan mengapa Anda lebih baik menggunakan baut jenis ini. Memang, baut ini tidak bisa digunakan untuk kebanyakan konstruksi umum.
Namun jika ada konstruksi yang perlu menggunakan per, ada baiknya Anda pertimbangkan menggunakan baut ini untuk mempermudah proses pengerjaan.
Comments